Sabtu, 15 Januari 2011

cinta dalam ayat al-qur'an

Cinta tumbuh karena adanya persesuaian ikatan batin antara yang mencintai dan dicintai.
Mengapa perasaan itu sangat kuat sekali mendominasi jiwa bila ia telah tertanam disana, maka kadang-kadang kita lihat orang yang sebelumnya memiliki sifat sopan dan malu, setelah diserang cinta, lenyaplah sifat sopan dan malunya.
Hal itu dibuktikan oleh Al-Qur’an dalam hikayat Siti Zulaikha dan Nabi Yusuf alaihissalam.
“ Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini.” Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.( QS Yusuf : 23)
“Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam.” (QS Yusuf : 30 )
Dalam hikayat tersebut dinyatakan, bahwa Siti Zulaikha yang merupakan istri seorang pejabat tinggi di Mesir. Karena begitu kuat rasa cintanya terhadap bujangnya (Nabi Yusuf), maka ia pun melupakan kedudukannya yang tinggi itu dan nyaris melakukan perbuatan yang tercela. Namun, dengan pertolongan Allah, Nabi Yusuf mampu menolak rayuan wanita itu seraya mengadu kepada Tuhannya, “Ya Allah, perjara lebih aku sukai daripada harus menuruti kehendaknya”. Bagi Yusuf, penjara adalah lebih baik daripada berbuat zina, meski dengan alas an cinta sekalipun.
Karena itulah, sebagia ulama salaf memberikan definisi cinta sebagai berikut :
.. arabic fonts not enabled, terjemahnya saja deh ..
“Cinta Adalah gerakan hati yang hampa.”
Definisi yang diberikan ulama ini sesuai pula dengan bunyi firman Allah dalam meriwayatkan tentang Nabi Musa Alaihissalam.
“Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya, supaya ia Termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).(QS Al-Qasash : 10)

Menjadi hampalah hati ibu Musa berarti kosong dari segala sesuatu dan hanya memikirkan Musa, karena sangat cintanya kepada putranya itu
Pada ayat lain disebutkan :
“Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
Maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).” (QS An-Nazi’at : 40-41)

dikutip dari :
CARA BIJAK MENGATASI REALITAS
HIDUP REMAJA MUSLIM
Hj. R Adjeng Ratna Suminar, SH, MM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar